Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara dengan perekonomian terbesar dunia. Hal ini disampaikan Presiden saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Business 20 (B-20), di Hotel Hilton, Los Cabos, Meksiko, Minggu (17/6/2012) pagi waktu setempat (Senin dini hari WIB).
Pada kesempatan itu presiden mengemukakan pentingnya kerja sama pemerintah, dalam hal ini anggota G-20 dengan kelompok bisnis, untuk mengatasi krisis yang mengancam perekonomian dunia. "Tidak peduli seberapa keras kita berusaha, tidak mungkin kita mencapai pemulihan ekonomi global sendiri. Kerja sama dengan komunitas bisnis adalah sebuah keharusan," sebut Presiden SBY seperti dikutip situs Presiden RI.
Presiden menyebutkan, perlunya kontribusi dan kerja sama lebih erat antara kelompok bisnis, pemerintah pusat, daerah, dan semua pemangku kepentingan. Dengan pengalaman ini, Indonesia berhasil mengatasi krisis 2008 lalu. "Kami telah mengadopsi sebuah protokol manajemen krisis sebagai tindakan kontingensi," kata Presiden SBY.
Dengan kerja sama pengusaha dan pemerintah, sebut Presiden, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, inflasi rendah, sistem perbankan yang sehat, serta konsumsi dan investasi yang ikut mendorong pertumbuhan. Saat ini, Indonesia juga mengembangkan insfrastruktur melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Dengan kerja sama pengusaha dan pemerintah, sebut Presiden, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, inflasi rendah, sistem perbankan yang sehat, serta konsumsi dan investasi yang ikut mendorong pertumbuhan. Saat ini, Indonesia juga mengembangkan insfrastruktur melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Dalam kasus Indonesia, tujuan kami adalah menjadi 10 negara teratas terbesar ekonominya di dunia dalam beberapa dekade mendatang. Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan Indonesia sebagai mitra kami dalam perjalanan yang menjanjikan," kata Presiden SBY.
Sumber : bisniskeuangan