Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah bandara yang cukup banyak dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Namun, tidak ada satupun bandara di Indonesia yang didaulat masuk jajaran terbaik dunia. Di antara 100 bandara terbaik sedunia versi Skytrax tahun 2013, hanya tiga bandara yang berasal dari Asia Tenggara yang diberi label terbaik di dunia.
Hal itu tentu menjadi tantangan besar di tengah menggeliatnya industri jasa transportasi udara. Geliat bisnis sektor penerbangan tidak dibarengi dengan prestasi dari sisi infrastruktur pendukungnya.
Kapasitas penumpang yang sangat tinggi, menjadi sorotan utama atas kondisi bandara di Indonesia. Beberapa bandara mengalami kelebihan pelayanan penumpang. Sebut saja Bandara Soekarno-Hatta.
Dari sisi kenyamanan bagi penumpang pun masih dirasa kurang. Pun demikian pada penyediaan fasilitas bagi penumpang yang dinilai masih minim. Fasilitas kamar mandi di beberapa bandara kerap dikeluhkan penumpang. Faktor terakhir yang menjadi sorotan tajam adalah semrawutnya kondisi bandara.
Begitu banyak pekerjaan rumah bagi otoritas bandara, baik Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai pemegang komando atas AP I dan AP II, tidak punya jalan lain selain terus mendorong otoritas bandara untuk meningkatkan kualitas bandara. Terlebih, Dahlan punya mimpi agar ada bandara di Indonesia yang masuk jajaran terbaik dunia.
Otoritas bandara berlomba-lomba mempercantik bandara lama sekaligus menghadirkan beberapa bandara baru. Fokus utama AP II adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, berikut segala fasilitas penunjang lain seperti apron, runway, serta aksesibilitas. Dari semua itu, hanya ada satu target utama, yaitu terpenuhinya standar kualitas pelayanan terhadap pengguna jasa.
Dahlan Iskan mengaku mempunyai mimpi 'menyulap' bandara di Indonesia benar-benar menjadi bandara berkelas internasional layaknya bandara-bandara di Amerika seperti Bandara Internasional John F Kennedy atau Bandara Internasional Los Angeles. Minimal, sekelas bandara internasional Hongkong.
Dia pun punya segudang rencana perbaikan bandara-bandara di Indonesia. Berikut rangkuman merdeka.com soal segudang rencana Dahlan tersebut.
1. Bikin landasan pinggir pantai
Dahlan Iskan berencana membangun landasan ke 3 untuk Bandara Soekarno-Hatta. Landasan ini akan berada di pinggir laut Jakarta yang berjarak sekitar 8 kilometer (Km) dari bandara saat ini. Dahlan telah meminta Adhi Karya untuk melakukan kajian awal pembangunan ini.
Dipilihnya lokasi di luar bandara bukan tanpa maksud. Sebab, tidak memungkinkan penambahan landasan di Bandara Soekarno-Hatta karena keterbatasan lahan.
Bandara Soekarno-Hatta sudah terlalu padat. Alasan lain, di luar negeri sudah menerapkan pembangunan semacam ini.
2. Tambah landasan
Tidak hanya landasan Jakarta, Dahlan juga ingin menambah landasan di dua bandara lainnya. Pertama, Bandara Kuala Namu. Dipilihnya Kuala Namu karena bandara ini diprediksi akan segera mengalami kepadatan.
Selain Kuala Namu, Dahlan juga ingin menambah landasan kedua di Bandara Juanda, Surabaya. Kota ini dipandang sebagai salah satu kota terpadat dengan frekuensi penerbangan tinggi.
3. Bangun terminal baru
Bandara Juanda, Surabaya, yang digadang-gadang disiapkan sebagai bandara terbaik di Indonesia, sedang dipercantik dan diperluas. Otoritas bandara membangun terminal baru di bandara tersebut. Lokasi terminal 2 Bandara Juanda ini berada di seberang terminal yang ada sekarang.
Untuk mencapainya harus memutar atau dengan menyeberangi landasan. Terminal 2 ini nantinya akan digunakan untuk operasional maskapai Garuda Indonesia dan penerbangan internasional.
Dahlan, terminal 2 Bandara Juanda jauh lebih bagus dibandingkan dengan terminal 1 yang sudah beroperasi saat ini. Meski jauh lebih bagus, namun biaya pembangunan terminal 2 jauh lebih murah dari terminal sebelumnya.
4. Monorail dan jalan tol bandara
Untuk pembangunan bandara di pinggir pantai Jakarta, Dahlan ingin landasan ini mempunyai koneksi langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan monorail.
Selain monorail, landasan baru ini juga akan dilengkapi dengan tol atas laut menuju Jakarta di Tanjung Priok ataupun Ancol. Dahlan menyebut, pembangunan bandara ini akan dilengkapi dengan jalan tol atas laut seperti di Bali.
Hal serupa juga akan dibangun di Bandara Juanda. Dahlan Iskan mengaku akan meminta PT Adhi Karya membuat kajian pembuatan monorail di Bandara Juanda. Namun, transportasi ini bukan untuk akses dari dan menuju bandara, melainkan di dalam kawasan bandara.
Monorail ini rencananya untuk menyambung antara terminal 1 dan terminal 2 Bandara Juanda. Kemungkinan besar, monorail tersebut akan berada di bawah landasan.
5. Tampung pesawat raksasa
Dahlan Iskan menargetkan pembangunan bandara baru Ngurah Rai akan rampung akan segera rampung. Setelah selesai, bandara ini digadang-gadang akan mengalahkan teknologi bandara Soekarno Hatta, bahkan akan memenuhi standar Amerika.
Dahlan merasa kagum dengan pengembangan Bandara Ngurah Rai karena menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang mempunyai fasilitas untuk pesawat raksasa double deck atau kabin tingkat tipe A380.
Sumber : Merdeka
0 Comments