Ukuran kepala dan bola mata diramalkan jadi lebih besar. |
Lupakan cyborg. Manusia masa depan mungkin terlihat lebih seperti karakter Pokemon.
Ramalan ini dianggap kontroversial dan menuai perdebatan. 100.000 tahun dianggap skala waktu yang keliru dan mengada-ada. Sebab, sebagian besar varian genetik harus melalui seleksi embrio dipandu oleh pengujian genetik.
Namun, menurut Lamm dan Kwan, 100.000 tahun mendatang, orang sangat mungkin memiliki kepala yang lebih besar, memakai perangkat semacam Google Glass dalam bentuk lensa kontak (contact lens), bola mata hijau karena dilengkapi dengan nightvision (yang memungkinkan mata melihat normal dalam kondisi sangat gelap sekalipun).
"Satu hari nanti, semua bisa jadi mungkin. Spekulasi ini mempunyai dasar dan alasan," kata Lamm pada Daily News. "Ketika saya merancangnya, saya tidak membayangkan sebuah karakter anime, tapi kalau memang mirip, itu kebetulan saja," tandasnya.
Lamm menggandeng Alan Kwan, seorang ahli komputer genetika untuk mengilustrasikan bagaimana wajah teknologi di masa depan. Termasuk teknologi rekayasa gen zigotik manusia yang berkembang dari masa ke masa, hingga sampai satu titik di mana manusia mampu mengontrol evolusinya sendiri.
Kwan berpikir, ukuran kepala manusia yang membesar seiring dengan meningkatnya kebutuhan ruang di dalam otak untuk menampung arus ilmu pengetahuian tentang alam semesta yang semakin kaya.
"Inilah gambaran manusia di masa depan, sekitar seratus ribu tahun lagi. Dahi mereka membesar, garis wajahnya sangat kuat, hidung lurus, mata tajam, dan nyaris simetris. Tapi, ini rekayasa komputer, kenyataannya mungkin berkata lain," tutur Kwan.
Seperti apa evolusi manusia dari masa ke masa hingga 100.000 tahun ke depan? Berikut hasil rekayasanya:
Sumber : Viva News